Dunia
pertanian kita masih demikian tergantungnya pada keadaan cuaca, bila terjadi
perubahan musim, apalagi bila tidak terprediksi akan menyebabkan sulitnya
menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi. Jika musim hujan terlalu panjang
akan menyebabkan banyaknya penyakit termasuk pembusukan akar. Jika musim
terlalu kering akan menyebabkan tanaman kekurangan air, hama juga akan
menyerang yang dapat menimbulkan kerugian. Demikian pula pada saat
tertentu suatu komoditas sulit ditemui mengakibatkan harganya demikian tinggi,
sementara pada waktu lain kebanjiran produk menyebabkan harga anjlok, sehingga
kerugian segera tiba.
Untuk itu perlu sekali mengurangi
ketergantungan pada lingkungan luar menggantikan dengan mikroklimat yang
diatur. Dengan demikian dapat dijadwalkan produksi secara mandiri dan
berkesinambungan. Sehingga konsumen tidak perlu kehilangan komoditas yang
dibutuhkan, juga kita tidak perlu membanjiri pasar dengan jenis komoditas yang
sama yang menyebabkan harga anjlok.
- Meningkatkan hasil produksi
Pada luasan areal yang sama tingkat
produksi budidaya di dalam green house lebih tinggi dibandingkan di luar green
house. Karena budidaya di dalam green house kondisi lingkungan dan pemberian
hara dikendalikan sesuai kebutuhan tanaman. Gejala hilangnya hara yang biasa
terjadi pada areal terbuka seperti pencucian dan fiksasi, di dalam green house
diminimalisir. Budidaya tanaman seperti ini dikenal sebagai hidroponik.
Kondisi areal yang beratap dan lebih
tertata menyebabkan pengawasan dapat lebih intensif dilakukan. Bila terjadi
gangguan terhadap tanaman baik karena hama, penyakit ataupun gangguan
fisiologis, dapat dengan segera diketahui untuk diatasi
2.Meningkatkan kualitas produksi
Ekses radiasi matahari seperti sinar
UV, kelebihan temperatur, air hujan, debu, polutan dan residu pestisida akan
mempengaruhi penampilan visual, ukuran dan kebersihan hasil produksi.
Dengan kondisi lingkungan yang
terlindungi dan pemberian nutrisi akurat dan tepat waktu, maka hasil produksi
tanaman akan berkwalitas. Pemasakan berlangsung lebih serentak, sehingga pada
saat panen diperoleh hasil yang lebih seragam, baik ukuran maupun bentuk visual
produk.
3.Meminimalisasi pestisida
Green house yang baik selain dirancang
untuk memberikan kondisi mikroklimat ideal bagi tanaman, juga memberikan
perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit. Perlindungan yang umum
dilakukan adalah dengan memasang insect screen pada dinding dan bukaan
ventilasi di bagian atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati oleh
hama seperti kutu daun.
Pada beberapa green house bagian
pintu masuknya tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Ada ruang
kecil, semacam teras transisi yang dibuat untuk menahan hama atau patogen yang
terbawa oleh manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak berisi cairan
pencuci hama dan patogen. Untuk pintu dapat ditambahkan lembaran PVC sheet.
4.Aset dan performance
Saat ini sangat biasa orang
membangun green house dengan sistem knock down. Dengan cara ini gren house
bukanlah aset mati, manakala karena suatu hal ada perubahan kebijakan, maka
struktur green house tersebut dapat dipindahkan atau mungkin dijual ke pihak
lain yang memerlukan dengan harga yang proporsional.
Dengan adanya green house maka kesan
usaha akan terlihat lebih modern dan padat teknologi. Hal ini tentunya akan
meningkatkan performance petani atau perusahaan yang menggunakannya.
5.Sarana agrowisata dan media
pembelajaran
Green house banyak juga digunakan
sebagai ruang koleksi berbagai jenis tanaman bernilai tinggi. Di dalam green
house pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman yang menarik, bahkan
langka, sehingga dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus,
anggrek atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam
bebas. Di Indonesia green house seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebun
raya dan tempat agrowisata.Disamping itu juga,green house seringkali djadikan
sebagai media penelitian atau wahana belajar lapangan dalam menunjang referensi-referensi
pelajaran bagi para mahasiswa khususnya para mahasiswa yang terkait dengan
dunia pertanian
Kelemahan Green House
Sebaiknya perlu diantisipasi
beberapa kelemahan jika akan mendirikan bangunan ini utamanya dibutuhkan biaya
investasi tinggi (overhead cost), menuntut ekstra perhatian dan
perawatan sehingga sumberdaya manusia yang trampil dan berdedikasi menjadi
kunci keberhasilan dalam optimalisasi pemanfaatan teknologi ini. Ukuran dan
bahan materi, bentuk serta struktur green house sangatlah bervariasi
sesuai dengan tujuan / kepentingan yang ingin diperoleh. Ukuran green house
mulai 100 m2 hingga 10.000 m2 bahkan lebih.
Sedangkan bahan yang digunakan mulai
yang sederhana terbuat dari lembar polythein, dilengkapi dengan atap
dari lembar polycarbonate, gabungan
polythein dan shading net, otomatik dan semi otomatik hingga seluruhnya dikendalikan dengan sistem komputerisasi.
polythein dan shading net, otomatik dan semi otomatik hingga seluruhnya dikendalikan dengan sistem komputerisasi.
0 komentar:
Posting Komentar